Selasa, 07 Februari 2012

Empat Level Gelombang Otak Manusia



Berbicara tentang masa depan adalah bagaimana caranya agar perjalanan hidup kita selalu diselimuti oleh spirit optimisme yang mengalir secara terus-menerus. Sedangkan yang terjadi dalam kehidupan kita selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang beragam bahkan kita sering jatuh dan tenggelam dalam persoalan itu. Kemudian kita mencari kata-kata bijak untuk dijadikan motivasi agar kita selalu tetap tegar menghadapinya. dan itu sering kita dapati disaat kita membaca buku buku, majalah ato blog blog bermutu. 

Nah, coba tengok keseharian kita, kenapa dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perasaan cemas, stress, marah, galau, gelisah, sedih, atau bahkan sebaliknya kita merasa senang, bahagiaa, rileks, tentram dan damai. tentunya semua itu tidak terlepas dari pengaruh kerja otak yang disebabkan oleh gelombang otak kita. bagaimana itu bisa terjadi...? mari kita simak temuan para Ahli Saraf mengenai gelombang otak kita.

Sabtu, 21 Januari 2012

POTRET PENDIDIKAN INDONESIA


Pendidikan adalah satu-satunya yang bisa mengubah kehidupan bangsa menjadi bangsa menuju bangsa yang gemah ripah loh jinawi tutur KI Hajar Dewantoro. Sedangkang menurut Unesco, badan PBB yang menangani bidang pendidikan menyerukan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia, bahwa jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan seluruh bangsa, maka haruslah dari pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci menuju perbaikan terhadap peradaban.
Dari penjelasan di atas sudah jelas jika suatu bangsa ingin maju, maka pendidikannya pun harus maju. Di tambahkan oleh Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara Hari Anak Nasional, mengatakan bahwa bangsa yang pendidikannya jelek tidak maju, bangsa yang maju adalah bangsa yang produktif, inovatif, dan cerdas, di samping memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, sehat jasmani dan rohanidan rukun satu sama lain.
Dalam rangka mensejahterakan kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan perlu perhatian lebih terutama pada anak yang notabene sebagai subjek pendidikan. Karena mau tidak mau anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Maka dari itu sejak dini anak harus dikenalkan tentang bagaimana menjadi seorang warga Negara yang baik yang mempunyai rasa cinta tanah air dan bermartabat. Sebagai pendukung akhlak dan moral anak diperlukan pengetahuan tentang agama agar anak mempunyai kepribadian yang baik.
Sejauh ini persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa ini adalah bentuk kejahatan-kejahatan terutama yang menjadi sorotannya adalah lingkungan pemerintah sendiri. Budaya KKN masih merajalela di Negara ini. Pada akhirnya Negara dirugikan oleh moral manusia yang rendah dan tidak bertanggung jawab itu. Dan ternyata orang-orang tersebut adalah orang-orang hasil didikan sekolah “berakhlak jelek”.

Program Baru Pendidikan Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia Melalui SM3T

Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia telah diluncurkan oleh Kemendiknas sejak bulan November 2011. Program ini berdasarkan Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T).

Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

Program ini bertujuan. untuk melahirkan calon guru. yang memiliki keunggulan dalam kompetensi sebagai guru profesional dengan kewenangan tambahan, rintisan program ini diawali dengan sasaran daerah 3T yakni provinsi Aceh. NTT. Sulawesi Utara dan Papua. jadi, calon peserta yang akan diterjunkan adalah putra-putri Indonesia yang berkualitas dan mempunyai kemampuan bakat dan minat untuk menjadi seorang guru professional. Oleh karena itu semua calon peserta diwajibkan untuk memenuhi persyaratan, prosedur seleksi dan sesuai dengan program studi yang dibutuhkan daerah 3T.


Rabu, 11 Januari 2012

Dampak Penggunaan Zat Warna Pada Makanan

Zat  warna  menurut  Witt  (1876:70)  merupakan  gabungan  zat  organik  tidak  jenuh,  kromofor  dan  auksokrom.  Zat  organik  tidak  jenuh  adalah  molekul  zat  warna yang berbentuk senyawa aromatik yang terdiri dari hidrokarbon aromatik, fenol dan senyawa yang mengandung nitrogen. Kromofor adalah pembawa warna sedangkan auksokrom adalah pengikat antara warna dengan serat.

Zat  warna  telah  dikenal  manusia  sejak  2500  tahun  sebelum  masehi,  zat warna pada masa itu digunakan oleh masyarakat China, India dan Mesir, mereka membuat  zat  warna  alam  dari  berbagai  jenis  tumbuh-tumbuhan,  binatang  dan mineral untuk mewarnai serat, benang dan kain. Peningkatan mutu sumber daya manusia  dan  teknologi  saat  ini  menjadikan  zat  warna  kian  berkembang  dengan pesat.  Keterbatasan  zat  warna  alam  membuat  industri  tekstil  menggunakan  zat warna  buatan  (sintetik)  sebagai  pewarna  bahan  tekstil,  karena  zat  warna  sintetik lebih  banyak  memiliki  warna,  tahan  luntur  dan  mudah  cara  pemakaiannya ketimbang zat warna alam yang kian sulit diperoleh.

Secara umum zat pewarna pada makanan digolongkan menjadi dua kategori yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis. Zat pewarna alami merupakan zat pewarna yang berasal dari tanaman atau buah-buahan. Secara kuantitas, dibutuhkan zat pewarna alami yang lebih banyak daripada zat pewarna sintetis untuk menghasilkan tingkat pewarnaan yang sama. Pada kondisi tersebut, dapat terjadi perubahan yang tidak terduga pada tekstur dan aroma makanan. Zat pewarna alami juga menghasilkan karakteristik warna yang lebih pudar dan kurang stabil bila dibandingkan dengan zat pewarna sintetis. Oleh karena itu zat ini tidak dapat digunakan sesering zat pewarna sintetis.