Pendidikan adalah satu-satunya yang bisa mengubah kehidupan bangsa menjadi bangsa menuju bangsa yang gemah ripah loh jinawi tutur KI Hajar Dewantoro. Sedangkang menurut Unesco, badan PBB yang menangani bidang pendidikan menyerukan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia, bahwa jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan seluruh bangsa, maka haruslah dari pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci menuju perbaikan terhadap peradaban.
Dari penjelasan di atas sudah jelas jika suatu bangsa ingin maju, maka pendidikannya pun harus maju. Di tambahkan oleh Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara Hari Anak Nasional, mengatakan bahwa bangsa yang pendidikannya jelek tidak maju, bangsa yang maju adalah bangsa yang produktif, inovatif, dan cerdas, di samping memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, sehat jasmani dan rohanidan rukun satu sama lain.
Dalam rangka mensejahterakan kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan perlu perhatian lebih terutama pada anak yang notabene sebagai subjek pendidikan. Karena mau tidak mau anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Maka dari itu sejak dini anak harus dikenalkan tentang bagaimana menjadi seorang warga Negara yang baik yang mempunyai rasa cinta tanah air dan bermartabat. Sebagai pendukung akhlak dan moral anak diperlukan pengetahuan tentang agama agar anak mempunyai kepribadian yang baik.
Sejauh ini persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa ini adalah bentuk kejahatan-kejahatan terutama yang menjadi sorotannya adalah lingkungan pemerintah sendiri. Budaya KKN masih merajalela di Negara ini. Pada akhirnya Negara dirugikan oleh moral manusia yang rendah dan tidak bertanggung jawab itu. Dan ternyata orang-orang tersebut adalah orang-orang hasil didikan sekolah “berakhlak jelek”.