Selasa, 13 Desember 2011

MACAM-MACAM GANGGUAN PSIKOLOGIS

MACAM MACAM GANGGUAN PSIKOLOGIS

A. FOBIA
Ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu.   Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara dibayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya
Penyakit ketakutan (fobia) adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu. penderita biasanya menghindari keadaan-keadaan yang bisa memicu terjadinya kecemasan atau menjalaninya dengan penuh tekanan.
Penderita menyadari bahwa kecemasan yang timbul adalah berlebihan dan karena itu mereka sadar bahwa mereka memiliki masalah.
Berikut ini adalah macam-macam fobia :
1. Agorafobia
arti harfiah dari agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. secara lebih khusus agorafobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang. keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita agoraphobia adalah antri di bank atau pasar swalayan, duduk di tengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat terbang. beberapa orang menderita agorafobia setelah mengalami serangan panik pada salah satu keadaan tersebut. yang lainnya hanya merasakan tidak nyaman dan tidak pernah mengalami serangan panik.
Agorafobia sering mempengaruhi kegiatan sehari-hari, kadang sangat berat sehingga penderita hanya diam di dalam rumah.
Pengobatan terbaik untuk agorafobia adalah terapi pemaparan, dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut (proses ini disebut habituasi). psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.

2. fobia spesifik

Fobia spesifik merupakan penyakit kecemasan yang paling sering terjadi. beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa. fobia lainnya (misalnya takut hewan pengerat, serangga, badai, air, ketinggian, terbang atau tempat tertutup) baru timbul di kemudian hari. 5% penduduk menderita fobia tingkat tertentu pada darah, suntikan atau cedera; dan penderita bisa mengalami pingsan, yang tidak terjadi pada fobia maupun penyakit kecemasan lainnya.
sebaliknya, banyak pendeita penyakit kecemasan yang mengalami hiperventilasi, yang menimbulkan perasaan akan pingsan, tetapi mereka tidak pernah benar-benar pingsan.
penderita seringkali dapat mengatasi fobia spesifik dengan cara menghindari benda atau keadaan yang ditakutinya. terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku dimana penderita secara bertahap dihadapkan kepada benda atau keadaan yang ditakutinya.  terapi ini merupakan pengobatan terbaik untuk fobia spesifik.
psikoterapi dilakukan agar penderita memahami pertentangan psikis yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia spesifik.

3. Fobia Sosial

Kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang serasi dengan yang lainnya melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan, hobi, kencan dan perjodohan. kecemasan tertentu dalam situasi sosial adalah normal, tetapi penderita fobia sosial merasakan kecemasan yang berlebihan sehingga mereka menghindari situasi sosial atau menghadapinya dengan penuh tekanan. penelitian terbaru menunjukkan bahwa 13% penduduk pernah mengalami fobia sosial. keadaan-keadaan yang sering memicu terjadi kecemasan pada penderita fobia sosial adalah:
-           berbicara di depan umum
-           tampil di depan umum (main drama atau main musik)
-           makan di depan orang lain
-           menandatangani dokumen sebelum bersaksi
-           menggunakan kamar mandi umum. penderita merasa penampilan atau aksi mereka tidak tepat.
Mereka seringkali khawatir bahwa kecemasannya akan tampak, sehingga mereka berkeringat, pipinya kemerahan, muntah, gemetaran atau suaranya bergetar; jalan pikirannya terganggu atau tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan maksud mereka.
Jenis fobia sosial yang lebih umum ditandai dengan kecemasan pada hampir seluruh situasi sosial. penderita fobia sosial menyeluruh biasanya merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mereka akan merasa terhina atau dipermalukan.
Beberapa orang memiliki rasa malu yang wajar dan menunjukkan malu--malu pada masa kanak-kanak yang di kemudian hari berkembang menjadi fobia sosial. yang lainnya mengalami kecemasan dalam situasi sosial pertama kali pada masa pubertas.
Fobia sosial sering menetap jika tidak diobati, sehingga penderita menghindari aktivitas yang sesungguhnya ingin mereka ikuti. terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku yang efektif untuk mengatasi fobia sosial.
Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan batin yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia sosial.
Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
  • afrophobia — ketakutan akan orang Afrika atau budaya Afrika.
  • caucasophobia — ketakutan akan orang dari ras kaukasus.
  • hydrophobia — ketakutan akan air.
  • photophobia — ketakutan akan cahaya.
  • antlophobia — takut akan banjir.
  • cenophobia — takut akan ruangan yang kosong
B. KELAINAN OBSESIF-KOMPULSIF
Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi.
Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan.
Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
PenyakiT obsesif-kompulsif berbeda dengan kelainan kepribadian obsesif-kompulsif.Penyakit ini terjadi pada 2,3% dewasa. Dan Penyebabnya tidak diketahui.
Obsesi yang umum bisa berupa kegelisahan mengenai pencemaran, keraguan, kehilangan dan penyerangan. Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu tindakan berulang, dengan maksud tertentu dan disengaja. Ritual dilakukan untuk mengendalikan suatu obsesi dan bisa berupa:
-         Mencuci atau membersihkan supaya terbebas dari pencemaran
-         Memeriksa untuk menghilangkan keraguan
-         Menimbun untuk mencegah kehilangan
-         Menghinidari orang yang mungkin menjadi obyek penyerangan.
Sebagian besar ritual bisa dilihat langsung, seperti mencuci tangan berulang-ulang atau memeriksa pintu berulang-ulang untuk memastikan bahwa pintu sudah dikunci. Ritual lainnya merupakan kegiatan batin, misalnya menghitung atau membuat pernyataan berulang untuk menghilangkan bahaya.
Penderita bisa terobsesi oleh segala hal dan ritual yang dilakukan tidak selalu secara logis berhubungan dengan rasa tidak nyaman yang akan berkurang jika penderita menjalankan ritual tersebut. Penderita yang merasa khawatir tentang pencemaran, rasa tidak nyamannya akan berkurang jika dia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Karena itu setiap obsesi tentang pencemaran timbul, maka dia akan berulang-ulang memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.
Sebagian besar penderita menyadari bahwa obsesinya tidak mencerminkan resiko yang nyata.Mereka menyadari bahwa perliku fisik dan mentalnya terlalu berlebihan bahkan cenderung aneh.Penyakit obsesif-kompulsif berbeda dengan penyakit psikosa, karena pada psikosa penderitanya kehilangan kontak dengan kenyataan. Penderita merasa takut dipermalukan sehingga mereka melakukan ritualnya secara sembunyi-sembunyi. Dan sekitar sepertiga penderita mengalami depresi ketika penyakitnya terdiagnosis.
1)      Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan penuturan penderita mengenai perilakunya.
2)      Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menyingkirkan penyebab fisik dan penilaian psikis dilakukan untuk menyingkirkan kelainan jiwa lainnya.
3)      Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan wawancara berdasarkan kuosioner Skala Obsesif-Kompulsif.
Untuk pengobatannya yakni dengan terapi pemaparan yaitu sejenis terapi perilaku yang bisa membantu mengatasi penyakit ini. Penderita dihadapkan kepada situasi atau orang yang memicu timbulnya obsesi, ritual maupun rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman atau kecemasan secara bertahap akan berkurang jika penderita mencegah dirinya melakukan ritual selama dihadapkan kepada rangsangan tersebut. Dengan cara ini, penderita memahami bahwa untuk menghilangkan rasa tidak nyaman tidak perlu melakukan ritual.
Obat-obatan yang efektif untuk mengatasi penyakit obsesif-kompulsif adalah klomipramin, fluoksetin dan fluvoksamin.
Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan batin yang mungkin melatarbelakangi terjadinya penyakit ini. Biasanya kombinasi dari psikoterapi dan obat-obatan merupakan pengobatan yang terbaik bagi penyakit obsesif-kompulsif.

C. DEPRESI


Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah, serta kesulitan dalam mengambil keputusan.

Menurut Suryantha Chandra (2002 : 8), depresi adalah suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia dan menderita. Individu umumnya menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan atau suasana yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai harga diri, dan tidak bertenaga. Individu yang menderita depresi aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lambat, kepercayaan diri menurun, semangat dan minat hilang, kelelahan yang sangat, insomnia, atau gangguan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, rasa sesak didada, hingga keinginan untuk bunuh diri (John & James, 1990 : 2).

Salah satu gejala depresi adalah pikiran dan gerakan motorik yang serba lamban (retardasi psikomotor), fungsi kognitif (aktifitas mental emosional untuk belajar, mengingat, merencanakan, mencipta, dan sebagainya) terganggu. Jadi depresi mencakup dua hal kesadaran yaitu menurunnya aktifitas dan perubahan suasana hati. Perubahan perilaku orang yang depresi berbeda - beda dari yang ringan sampai pada kesulitan - kesulitan yang mendalam disertai dengan tangisan, ekspresi kesedihan, tubuh lunglai dan gaya gerak lambat (A. Supratiknya, 1995 : 67).

Menurut Maramis (1998 : 107), depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen psikologis seperti rasa sedih, rasa tidak berguna, gagal, kehilangan, putus asa, dan penyesalan yang patologis. Depresi juga disertai dengan komponen somatik seperti anorexia, konstipasi, tekanan darah dan nadi menurun. Dengan kondisi yang demikian, depresi dapat menyebabkan individu tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam hidupnya.

Depresi pada lanjut usia kemungkinan akan sangat berkaitan dengan proses penuaan yang terjadi pada diri lanjut usia, pada fase tersebut sering terjadi perubahan fisik dan mental yang mengarah ke penurunan fungsi. Proses menjadi tua menghadapkan lanjut usia pada salah satu tugas yang paling sulit dalam perkembangan hidup manusia. Hurlock (1992 : 387 ) mengemukakan beberapa masalah yang umumnya unik pada lanjut usia, yaitu :
  1. Keadaan fisik lemah dan tidak berdaya, sehingga bergantung pada orang lain.
  2. Status ekonominya sangat terancam, sehingga cukup beralasan untuk melakukan berbagai perubahan besar dalam pola hidupnya.
  3. Menentukan kondisi fisik yang sesuai dengan perubahan status ekonominya.
  4. Mencari teman untuk mengganti pasangan yang meninggal atau cacat.
  5. Mengembangkan kegiatan untuk mengisi waktu luang yang semakin bertambah.
  6. Belajar untuk memperlakukan anak – anak yang sudah besar sebagai orang dewasa.
  7. Mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat yang secara khusus direncanakan untuk orang dewasa.
  8. Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk orang berusia lanjut dan memiliki kemampuan untuk menggantikan kegiatan lama yang berat dengan yang lebih cocok.
  9. Menjadi korban atau dimanfaatkan oleh para penjual obat “buaya darat”, dan kriminalitas karena tidak sanggup lagi mempertahankan diri.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa depresi pada lanjut usia adalah suatu keadaan dimana individu mengalami gangguan psikologis yang berpengaruh terhadap suasana hati, cara berpikir, fungsi tubuh dan perilakunya, seperti rasa sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, insomnia, putus asa dan merasa tidak berharga. Jadi keadaan depresi dapat diketahui dari gejala dan tanda yang penting yang mengganggu kewajaran sikap dan tindakan individu atau menyebabkan kesedihan yang mendalam.

Beck (dalam Nanik Afida dkk, 2000 :181) menjelaskan depresi memiliki beberapa aspek emosional, kognitif, motivasional, dan fisik.

a.       Aspek yang dimanifestasikan secara emosional, yaitu :
1)      Perasaan kesal atau patah hati (dejected mood) ; perasaan ini menggambarkan keadaan sedih, bosan dan kesepian yang dialami individu. Keadaan ini bervariasi dari kesedihan sesaat hingga kesedihan yang terus - menerus.
2)      Perasaan negatif terhadap diri sendiri ; perasaan ini mungkin berhubungan dengan perasaan sedih yang dijelaskan di atas, hanya bedanya perasaan ini khusus ditujukan kepada diri sendiri.
3)      Hilangnya rasa puas ; maksudnya ialah kehilangan kepuasan atas apa yang dilakukan. Perasaan ini dapat terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan termasuk hubungan psikososial, seperti aktivitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab.
4)      Hilangnya keterlibatan emosional dalam melakukan pekerjaan atau hubungan dengan orang lain ; keadaan ini biasanya disertai dengan hilangnya kepuasan diatas. Hal ini dimanifestasikan dalam aktivitas tertentu, kurangnya perhatian atau rasa keterlibatan emosi terhadap orang lain.
5)      Kecenderungan untuk menangis diluar kemauan ; gejala ini banyak dialami oleh penderita depresi, khususnya wanita. Bahkan mereka yang tidak pernah menangis selama bertahun-tahun dapat bercucuran air mata atau merasa ingin menangis tetapi tidak dapat menangis.
6)      Hilangnya respon terhadap humor ; dalam hal ini penderita tidak kehilangan kemampuan untuk mempersepsi lelucon, namun kesulitannya terletak pada kemampuan penderita untuk merespon humor tersebut dengan cara yang wajar. Penderita tidak terhibur, tertawa atau puas apabila mendengar lelucon.

b.      Aspek depresi yang dimanifestasikan secara kognitif, yaitu :
1)      Rendahnya evaluasi diri ; hal ini tampak dari bagaimana penderita memandang dirinya. Biasanya mereka menganggap rendah ciri - ciri yang sebenarnya penting, seperti kemampuan prestasi, intelegensi, kesehatan, kekuatan, daya tarik, popularitas, dan sumber keuangannya.
2)      Citra tubuh yang terdistorsi ; hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Mereka merasa dirinya jelek dan tidak menarik.
3)      Harapan yang negatif ; penderita mengharapkan hal - hal yang terburuk dan menolak uasaha terapi yang dilakukan.
4)      Menyalahkan dan mengkritik diri sendiri ; hal ini muncul dalam bentuk anggapan penderita bahwa dirinya sebagai penyebab segala kesalahan dan cenderung mengkritik dirinya untuk segala kekurangannya.
5)      Keragu-raguan dalam mengambil keputusan ; ini merupakan karakteristik depresi yang biasanya menjengkelkan orang lain ataupun diri penderita. Penderita sulit untuk mengambil keputusan, memilih alternatif yang ada, dan mengubah keputusan.

c.       Aspek yang dimanifestasikan secara motivasional ; meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan. Ciri utamanya adalah sifat regresif motivasi penderita, penderita tampaknya menarik diri dari aktifitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab, inisiatif bertindak atau adanya energi yang kuat.

d.      Aspek depresi yang muncul sebagai gangguan fisik meliputi kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, kehilangan libido, dan kelelahan yang sangat.

Menurut Mendels (dalam Meyer, 1984 : 159) mengatakan bahwa individu mengalami depresi jika individu mengalami gajala-gejala rasa sedih, pesimis, membenci diri sendiri, kehilangan energi, kehilangan konsentrasi, dan kehilangan motivasi. Selain itu individu juga kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, insomnia, kehilangan libido, dan selalu ingin menghindari orang lain.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek depresi adalah gejala depresi yang dapat dimanifestasikan secara emosional, kognitif, motivasional, fisik dan pencernaan, raut wajah sedih, retardasi, dan agitasi. Gejala yang dimanifestasikan secara emosional terdiri dari perasaan kesal atau patah hati, perasaan negatif terhadap dirinya, hilangnya rasa puas, hilangnya keterlibatan emosional,kecenderungan untuk menangis diluar kemauan, dan hilangnya respon terhadap humor. Sedangkan gejala yang dimanifestasikan secara kognitif meliputi sikap menyimpang penderita, baik terhadap diri, pengalaman, dan masa depannya. Gejala yang dimanifestasikan secara motivasional meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan , sedangkan gejala yang muncul sebagai gangguan fisik apabila terjadi gangguan saraf otonom dan hipotalamus.

Dalam kehidupan individu, ada periode - periode kritis yang berpengaruh terhadap perkembangan individu selanjutnya. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari figur yang penting bagi individu pada periode kritis akan mempengaruhi kecenderungan depresi pada masa yang akan datang. Pada saat individu merespon kembali situasi serupa yaitu kurangnya kasih sayang dan perhatian, maka individu mempunyai kecenderungan depresi yang lebih tinggi dibandingkan pada orang yang tidak mengalami keadaan demikian.

Kehidupan manusia ditandai oleh interaksi individu dengan lingkungannya. Depresi dapat timbul karena beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar individu. Menurut Abraham (dalam Meyer, 1984 : 165), keadaan depresi didominasi oleh perasaan kehilangan, rasa bersalah dan ada perasaan ambivalen antara cinta dan benci. Ambivalensi dari depresi ada dua, yaitu :
a.       Marah dan benci terhadap objek cinta yang hilang kerena persepsi tentang dirinya yang ditinggalkan atau ditolak.
b.      Rasa bersalah karena keyakinannya bahwa dirinya telah gagal merespon secara tepat dan sesuai terhadap objek cinta yang hilang.

Arienti dam Bemporad (dalam Meyer, 1984 : 249), menyatakan bahwa depresi sering terjadi pada orang yang mengalami kehilangan anak - anak. Situasi yang menyenangkan akan hilang jika ada kehadiran anggota keluarga lain seperti adik sehingga perhatian ibu terbagi, karena kematian orang tua, ditinggalkan oleh orang terdekat dengan individu, dan bisa juga disebabkan oleh larangan yang mendadak terhadap perilaku anak yang sudah menetap. Individu akan menyerap gaya hidup yang ditujukan untuk meraih keberhasilan dalam menyenangkan orang yang demikian tersebut. Harapan - harapan tersebut seringkali melebihi kemampuan individu sehingga terjadi kegagalan, individu akan mencela dan menyalahkan diri sendiri.

Jadi depresi terjadi karena hilangnya objek eksternal yang bernilai tinggi bagi individu tersebut. Kehilangan didefinisikan sebagai kehilangan objek cinta utama, yaitu sesorang, sesuatu atau aktifitas.

Depresi menurut teori kognitif disebabkan oleh adanya bentuk-bentuk pemikiran yang tidak logis. Individu yang depresi cenderung berpikir dengan cara yang menyimpang dan penyimpangan ini menimbulkan masalah baru dan memperburuk keadaan yang ada serta meningkatkan perputaran yang memyebabkan depresi. Hal ini dipertegas oleh Ellis (dalam Meyer, 1984 : 187) yang mengatakan bahwa cara individu memandang dan berpikir tentang dirinya sendiri akan menimbulkan gangguan tertentu seperti depresi.

Menurut Ferster ( dalam Meyer, 1984 : 167 ) depresi dapat timbul karena salah satu daridua proses dibawah ini, yaitu :
a.       Perubahan lingkungan seperti anggota keluarga atau kehilangan pekerjaan dapat membatasi (reinforcement) yang diterima individu. Individu yang menyandarkan diri pada satu atau dua reinforcement akan cenderung mudah terserang depresi karena kurangnya reinforcement.
b.      Ditinjau dari perilaku menghindar, depresi muncul pada saat usaha menghindar di lingkungan menjadi kuat. Dalam kasus ini depresi timbul karena individu ingin menghindari kecemasan. Jika individu menarik diri dari stimulus yang menyebabkan kecemasan, maka akan kehilangan dengan kontak reinforcement sosial, dan akan timbul depresi.

Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa depresi terjadi karena individu kehilangan objek eksternal yang bernilai tinggi bagi individu tersebut. Kehilangan yang dimaksud adalah kehilangan objek cinta utama, seperti kehilangan pasangan hidup, anak atau teman. Hal ini menyebabkan individu tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik, sehingga tidak menutup kemungkinan individu akan mudah mengalami gangguan depresi.

Menurut Birren (1980 : 629) ada beberapa faktor yang menimbulkan depresi, yaitu :
a.       Faktor individu yang meliputi :
1)      Faktor biologis seperti genetik, proses menua secara biologis, penyakit fisik tertentu.
2)      Faktor psikologis seperti kepribadian, proses menua secara psikologis. Pada kepribadian introvert akan berusaha mewujudkan tuntutan dari dalam dirinya dan keyakinannya, sedangkan kepribadian ekstrovert membentuk keseimbangan dirinya dengan menyesuaikan keinginan - keinginan dari orang lain.

b.      Faktor kejadian - kejadian hidup yang penting bagi individu
Kehilangan seseorang ataupun sesuatu dapat menimbulkan depresi. Penyakit fisik juga berhubungan dengan serangan afeksi karena penyakit merupakan ancaman terhadap daya tahan individu, terhadap kemampuan kerjanya, kemampuan meraih apa yang diinginkannya dan merupakan ancaman terhadap aktifitas motorik dan perasaan sejahtera individu.

c.       Faktor lingkungan yang meliputi faktor sosial, faktor budaya, dan faktor lingkungan fisik.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan depresi, diantaranya adalah proses menua secara biologis, penyakit fisik, kepribadian, kehilangan orang yang dicintai, dan faktor lingkungan.

D. MANIC DEPRESI

Manic depresi atau depresi bipolar sebenarnya dianggap sebagai salah satu jenis terburuk dari depresi yang biasanya orang derita. Ditandai dengan perubahan tiba-tiba dan ekstrim dalam suasana hati mereka, Maniac depresi dikatakan disebut seperti itu karena maniak = mania mengacu pada “up” sambil depresi mengacu pada “down”. Tapi saat ini disebut mood pergi ke absurditas, dikarenakan kesal bahkan oleh terkecil atau paling sederhana menipis seperti tidak mendapatkan es krim rasa favorit Anda, ini tidak mungkin hanya tanda brattiness, namun ketika mendapatkan kesal kemudian ada makian dan bersumpah pada vendor es krim dan melemparkan tantrum tidak masuk akal, ini mungkin sudah menjadi awal dari Manic depression.

Disebut “manik” atau “up” dalam depresi Manic digambarkan sebagai menjadi-jadi saat tertentu ketika seseorang menderita depresi Manic mungkin mengalami periode yang terlalu tinggi, yang terdiri dari tinggi energi, ledakan tiba-tiba suasana hati gembira, iritabilitas ekstrim, balap pikiran serta perilaku agresif. Menurut terapi, seseorang menderita depresi Manic mungkin ledakan dimana ini disebut “periode” manik tiba-tiba mengalami perubahan suasana hati gembira meninggi tidak hanya sehari, di benar-benar dapat berlangsung selama satu minggu, bahkan lebih lama dari itu.

Ketika datang yang disebut periode “rendah” ​​atau “turun”, seperti namanya benar-benar dapat membawa seseorang yang menderita depresi Manic mungkin mengalami gejala yang sangat mirip dengan mereka yang menderita depresi yang sebenarnya. Orang yang menderita depresi Manic benar-benar dapat mengalami episode depresi yang menunjukkan keadaan pikiran - perasaan tidak berharga dan tidak dicintai mungkin mulai merusak pikiran individu. Berbagai gejala, menunjukkan rasa bersalah, kesedihan ekstrim, serangan kecemasan, perasaan pesimisme ekstrim dan tidak mengalami kesenangan. Menurut pakar terapi, individu yang tertekan. secara konsisten selama lebih dari seminggu resmi dapat didiagnosis sebagai seseorang yang menderita depresi Manic.

Meskipun menjadi salah satu dari jenis, yang paling umum belum parah gangguan depresif, Manic depresi, menurut dokter sebenarnya dapat diobati. Tidak ada alasan untuk terlalu khawatir tentang hal itu, hanya mengikuti prosedur yang tepat bahwa terapis akan menginstruksikan Anda untuk melakukan, mengambil obat yang diresepkan tepat serta dosis yang tepat untuk membantu Anda (atau teman Anda atau mencintai satu) mengatasi Manic depresi sebelum menjadi terlambat. Meskipun hasil positif untuk pasien depresi Manic masih dapat dicapai dari alternatif alam, tepat dan bantuan lebih kekal dari gejala depresi Manic masih dapat menjadi yang terbaik diperoleh melalui melihat perilaku kognitif terapis.

Berlawanan dengan beberapa keyakinan, ketika datang ke perawatan kejiwaan, psikiater, terapis perilaku kognitif sebaiknya masih yang terbaik untuk berkonsultasi untuk depresi manik, serta orang-orang yang akan paling mungkin dapat menyembuhkan depresi Manic.

E. KEPRIBADIAN GANDA
Kepribadian ganda/ alter ego, adalah kepribadian manusia yang terdiri dari dua atau lebih yang tumbuh bersama-sama dalam satu badan manusia tersebut. masa-masa kritis di mana seseorang bisa memiliki kepribadian ganda adalah masa-masa saat ia mulai mencari jati diri.
Begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi mereka dalam mencari jati diri, di antaranya: tekanan orang tua harus jadi ini itu dll, tekanan lingkungan, tekanan dari diri sendiri yang ingin menunjukkan bahwa dirinya hebat, & tekanan untuk diakui. itu sebabnya, jangan pernah merasa bahagia bila memiliki anak abg yang pendiam!! sangat pendiam!! karena bisa saja dia menyimpan sesuatu semacam bom waktu. masa-masa abg adalah masa-masa yang rawan, karena biasanya di masa-masa itulah anak mulai mencari jati dirinya.
Tekanan dari keluarga!! adalah faktor paling berpengaruh dalam proses pencarian jati diri. tekanan yang bertubi-tubi dari keluarga, tidak adanya pengakuan, selalu disalahkan, dianggap tak bisa apa-apa, diejek, dicaci maki karena nilai turun, dll membuat “harga diri” seorang anak menjadi jatuh dan bila anak tersebut tidak kuat, maka anak tersebut bisa mengidap kepribadian ganda.
Ironisnya, sebagian besar orang tua di indonesia menganggap sikap mereka yang kolot itu benar!! dan mereka sama sekali tak mau mengerti perasaan si anak. sehingga jangan salahkan bila si anak jadi introvert. “jika anda termasuk orang yang suka curhat kepada diri sendiri dan seolah – olah selalu mampu menyelesaikan persoalan pribadi sendirian tanpa merasa butuh orang lain, maka anda termasuk orang berkepribadian ganda.”
Pertanyaanya adalah apakah orang yang berkepribadian ganda selalu introvert? tidak juga, banyak juga orang yang berkepribadian ganda yang memiliki sikap ramah, sangat ramah dibandingkan orang pada umumnya. mereka juga kadang mudah mengasihi dan bersimpati. tapi jangan sekali-sekali menyakiti hatinya dan mengkhianatinya, karena sekalinya ia dikhianati, ia bisa berubah jadi pembunuh kejam. itu sebabnya tak mengherankan jika banyak pembunuh yang berlatar belakang orang baik-baik di masa lalunya. dan ternyata di dunia ini banyak sekali orang “gila” atau memiliki gangguan jiwa, namun mereka tidak sadar. mungkin, jumlah orang yang memiliki gangguan jiwa di luar rumah sakit jiwa sebenarnya jauh lebih banyak. setiap manusia memiliki potensi untuk mengalami gangguan jiwa. agak menyeramkan, tapi berdasarkan banyaknya kejadian-kejadian di sekitar kita, tak salah bila kita memiliki kesimpulan seperti itu. dari kalangan orang terkenalpun ternya ada yang mengalami gangguan jiwa. contohnya :
1.      John Nash: ilmuwan dan peraih nobel yg kisah hidupnya di film kan di film beautiful mind, yang ternyata mengidap penyakit skizofrenia atau penyakit suka berhalusinasi
2.      Virginia Wolf: seorang penulis terkenal dan langganan mendapatkan penghargaan, namun mengakhiri hidupnya dengan tragis, yaitu menenggelamkan diri di laut alias bunuh diri, karena dia merasa hidupnya tak bahagia. setelah ditelusuri ternyata virginia wolf mengidap penyakit skizofrenik. kisah hidupnya juga difilmkan di film the hours dg pemeran utama nicole kidman.
3.      Einstein yang ternyata seorang disleksia syndrome.[4]
D. SCHIZOPHRENIA
Schizophrenia merupakan gangguan psikotik, hampir satu persen penduduk dunia menderita psikotik dalam hidup mereka. Schizophrenia sering terjadi pada populasi urban dan kelompok social ekonomi rendah.
Terdapat indikasi yang nyata bahwa schizophrenia adalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Ditulis dalam buku The Broken Brain: The Biological Revolution in Psychiatry bahwa bukti-bukti terkini tentang serangan schizophrenia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak factor. Faktor ini meliputi [erubahan struktur fisik otak, perubahan struktur sel kimia otak, dan factor genetic.
Schizophrenia terbentuk secara bertahap, di mana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam jangka waktu lama. Kerusakan perlahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan berbahaya. Gejala yang timbul perlahan ini mungkin saja menjadi schizophrenia akut; gangguan yang singkat, kuat, meliputi halusinasi, delusi (penyesatan pikiran), dan kegagalan berpikir.
Kadang, schizophrenia muncul secara tiba-tiba. Perubahan perilaku dramatis terjadi dalam waktu beberapa hari atau minggu. Beberapa penderita mengalami gangguan seumur hidup, tapi tak sedikit yang bisa hidup normal kembali. Kebanyakan didapati bahwa mereka dikucilkan, menderita depresi hebat, dan tidak mampu berfungsi layaknya orang normal dalam lingkungannya.
Pada beberapa kasus, serangan dapat meningkat menjadi schizophrenia kronis. Penderita menjadi buas, kehilangan karakter sebagai manusia dalam kehidupan social, tidak memiliki motivasi, depresi, dan tidak memiliki kepekaan tentang perasaannya sendiri.
Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak mampu menginterpretasikan dan merespon pesan/rangsangan yang datang. Penderita mungkin mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Penderita juga mengalami delusi, yaitu kepercayaan yang kuat dalam menginterpretasikan sesuatu yang kadang-kadang berlawanan dengan kenyataan. Misalnya, pada penderita, lampu trafik di jalan raya yang berwarna merah kuning hijau dianggap sebagai isyarat dari luar angkasa. Beberapa penderita berubah menjadi paranoid. Mereka selalu merasa sedang diamati, diintai, atau hendak diserang.
Depresi yang tidak mengenal perasaan ingin ditolong dan berharap, selalu menjadi bagian dari hidup penderita. Mereka tidak merasa memiliki perilaku yang menyimpang, tidak bisa membina hubungan dengan orang lain, dan tidak mengenal cinta. Perubahan otak secara biologis juga memberi andil dalam depresi. Depreso yang berkelanjutan akan membuat penderita menarik diri dari lingkungannya. Mereka selalu merasa aman bila sendirian.
Schizophrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan dopamine (salah satu sel kimia dalam otak). Schizophrenia adalah gangguan jiwa psikotik yang paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respon emosional dan menarik diri dari hubungan antar pribadi normal. Sering diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah; aneh) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang panca indera).
Penyakit ini bisa mengenai siapa saja. Tahukah Anda bahwa 75 persen penderita mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun? Usia remaja dan dewasa muda memang beresiko tinggi karena tahap ini penuh stressor (penyebab stress). Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggai sebagai tahap penyesuaian diri dan proses pencarian jati diri. Dalam beberapa kasus, schizophrenia menyerang usia muda antara 15-20 tahun. Tetapi serangan kebanyakan terjadi pada usia 40 tahun ke atas.
Schizophrenia itu genetic. Benarkah demikian? Penelitian genetika molecular modern, terutama penelitian keterkaitan kromosom, tidak menemukan sesuatu yang pasti. Saat ini consensus ahli menyatakan bahwa schizophrenia multi factorial secara genetic. Menurut pendapat saya, genetiknya penyakti ini disebabkan oleh beberapa hal yang terkait dengan lingkungannya. Pengasuhan yang salah menjadi salah satu pemicunya. Jika anak tumbuh menjadi individu yang manja, maka ia lebih berpotensi mengidap penyakit ini. Selain itu, keluarga besar (memiliki banyak saudara) juga menjadi salah satu penyebabnya. Problem saudara rentan terjadi sehingga memicu stress dan depresi pada individu.
Gejala Penderita Schizophrenia adalah :
1)      Indikator premorbid (pra-sakit) pre_schizophrenia antara lain adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.
2)      Pasien juga menderita penyimpangan komunikasi : sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang atau berputar-putar (sirkumstansial).
3)      Gejala lainnya adalah gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan atau memindahkan atensi.
Selain ketiga hal di atas, gangguan perilaku juga menunjukkan gejala: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara social, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan yang jelas, mengganggu.
Tak hanya remaja dan orang dewasa yang diserang oleh penyakit ini. Pada bayi biasanya terdapat problem makan, gangguan tidur kronis, tonus otot lemah, apatis, dan ketakutan terhadap objek atau benda yang bergerak cepat. Pada balita, terdapat ketakutan yang berlebihan terhadap hal-hal baru seperti potong rambut, takut gelap, terhadap label pakaian, takut terhadap benda-benda bergerak.
Pada anak usia 5-6 tahun, ia mengalami halusinasi suara seperti mendengar bunyi letusan, bantingan pintu atau bisikan, mungkin juga halusinasi visual seperti melihat sesuatu yang bergerak meliuk-liuk, ular, bola-bola bergelindingan, lintasan cahaya dengan latar belakang warna gelap. Anak terlihat bicara atau tersenyum sendiri, menutup telinga, sering mengamuk tanpa sebab.
Meski bayi dan anak-anak dapat menderita schizophrenia atau penyakit psikotik lainnya, keberadaan schizophrenia dalam grup ini sangat sulit dibedakan dengan neurosis (gangguan jiwa) seperti autisme, sindrom Asperger atau hiperaktif. Untuk itu, diagnosanya harus dilakukan dengan sangat berhati-hati oleh psikiater atu pun psikolog yang bersangkutan.
Untuk mendiagnosis seseorangitu penderita schizophrenia, harus memiliki beberapa criteria:
  1. berlangsung paling sedikit enam bulan
  2. penuruan fungsi yang cukup bermakna, yaitu di bidang pekerjaan, hubungan interpersonal, dan fungsi mendukung diri sendiri.
  3. pernah mengalami psikotik aktif dalam bentuk khas selama sebagian dari periode tersebut.
  4. tidak ditemui gejala-gejala yang sesuai dengan skizoafektif, gangguan mood mayor, autisme, atau gangguan organic.
Gangguan pada penderita Schizophrenia terjadi pada Gangguan Bentuk Pikiran, yakni :Asosiasi langar : ide tidak saling berkaitan
  • Overinklusif : arus pikiran pasien secara terus menerus mengalami gangguan karena pikirannya sering dimasuki informasi yang tidak relevan
  • Neologisme : pasien menciptakan kata-kata baru atau yang bagi mereka mungkin mengandung arti simbolik.
  • Bloking : pembicaraan tiba-tiba berhenti dan disambung kembali beberapa saat kemudian (biasanya dengan topic lain)
  • Klanging : pasien memilih kata-kata dan tema sekaligus berdasarkan bunyi/kata-kata yang baru saja diucapkan dan bukan merupakan isi pikirannya
  • Ekolalia : pasien mengulang kata-kata atau kalimat yang baru saja diucapkan seseorang, tetapi dengan gaa musical dan lagu; tanpa upaya yang jelas untuk berkomunikasi
  • Konkritisasi : pasien dengan IQ rata-rata normal/ lebih tinggi, tetapi berpikir abstraknya buruk
  • Alogia : pasien berbicara sangat sedikit
Kegagalan berpikir mengarah kepada masalah penderita tidak mampu memroses dan mengatur pikirannya. Kebanyakan penderita tidak mampu memahami hubungan antara kenyataan dan logika. Ketidakmampuan dalam berpikir ini mengakibatkan ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi dan perasaan. Tak jarang kita melihat penderita tertawa sendiri atau berbicara sendiri tanpa mempedulikan sekelilingnya. Hal di atas mengakibatkan penderita tidak mampu memahami siapa dirinya, tidak berpakaian, dan lainnya. Ia juga tidak mengerti kapan ia lahir, di mana ia berada, dan sebagainya.termasuk diantaranya :
1)      Gangguan Isi Pikir adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta/keyakinan. Keyakinan tsb mungkin aneh dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti jelas untuk mengoreksinya.
2)      Gangguan Persepsi (Halusinasi) adalah hal yang paling sering ditemui. Biasanya berupa halusinasi auditorik, tetapi bisa juga visual.
3)      Gangguan Emosi
·         Afek tumpul datar: ekspresi emosi pasien sedikit bahkan ketika afek tersebut seharusnya diekspresikan, pasien tidak menunjukkannya
·         Afek tidak serasi : afeknya mungkin kuat, tetapi tidak sesuai antara pikiran dan pembicaraan pasien
·         Afek labil : dalam jangka waktu pendek, terjadi perubahan afek yang jelas

F. PSIKOTERAPI

Psikoterapi adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.
            Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya.
            Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya.
Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Dalam sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.
Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy,  Neurofeedback dan masih banyak lagi. Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang paling tepat bagi Anda.
Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda  menemui psikoterapi (dalam hal ini adalah Mr. Indra Majid), Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat baru.

87 komentar:

  1. hai dekhi, aku penderita obsesif kompulsif (OCD), aku copas tulisan ttg obsesif kompulsif untuk di repost di blog-ku ya, ntar aku cantumkan link blog kamu, aku juga udah follow kamu juga...
    ayo maen ke blog aku juga n jgn lupa follow jg ya... thanks :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga penyandang OCD nihh... hehehe

      Hapus
    2. Anda bisa mengatasi OCD Anda dengn menggunakan CD TERAPI. bisa buka lingnya di http://www.gelombangotak.com/mengatasi_gejala_OCD_dengan_terapi.htm

      Hapus
  2. oke.terimakasih sudah berkunjung...,
    silahkan dimanfaatkan..,

    BalasHapus
  3. diambil dr buku apa?
    au kubuat referensi

    BalasHapus
  4. bu kalau penyaki sikologi yang suka kegeeran itu apa ya terus bagai mana cara mengatasinya?

    BalasHapus
  5. banyak juga ya gangguan psikologis..

    BalasHapus
  6. saya mengalami hampir semua dari gejala penyakit Schizophrenia. apakah sudah bisa dipastikan kalau saya benar2 sedang mengidap penyakit tersebut?
    kalau iya, apa yang harus saya lakukan untuk penyembuhannya?
    terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin gejalanya secara spesifik apa saja, karena akan dengna mudah ditemukan solusinya.
      Menurut pembelajaran saya, sebaiknya Anda datang ke psikiater. Tetapi jika Anda ingin terapi sendiri juga bisa. Ada dua hal utama yang harus Anda lakukan. Pertama adalah pada tingkat Personal atau diri sendiri. Mulailah dengan melatih konsentrasi, bersemedi atau menenangkan diri (Jika Anda muslim, Anda bisa dengan berdzikir). Menenangkan pikiran akan membantu proses berpikir Anda menjadi lebih teratur dan tenang.
      Selanjutnya, belajarlah menjadi pendengar yang baik. Dengarkan apa yang orang lain bicarakan. Latihlah ekspresi wajah Anda serta Gestur Anda. Berlatihlah tersenyum di depan cermin dan berbicara dengan bayangan di cermin. Anggap bayangan itu adalah orang lain. Hal itu akan membantu persepsi Anda terhadap diri Anda. Oh ternyata kalau Aku tidak senyum ketika berbicara atau bertemu orang lain, seperti ini perasaan orang lain. Anda juga bisa mencoba melatih menulis atau sering membaca untuk memfokuskan penalaran Anda terhadap sesuatu.
      Pada tingkat Group. Anda dapat memulai untuk sering berinteraksi dengan teman atau orang lain dalam kelompok kecil itu. Bersikaplah terbuka dengan orang yang Anda disekitar Anda, ikuti alur mereka, ikuti apa yang mereka bicarakan, berikan tanggapan dan berikan respon berupa solusi. Itu akan merubah pandangan orang lain terhadap Anda.

      Hapus
    2. mas sayah serimg ingin myiksa orang tampa memunuhnya tapi saya bukan pesikopat soal nya saya masih punya rasa sayang

      Hapus
  7. mas dekhi,,, saya sering merasa gak enak
    saya pusing,, mual dan jantung berdebar ketika saya mendengar suara klakson atau suara suara yang serupa seperti klakson
    apa itu termasuk gangguan mas
    terima kasih

    BalasHapus
  8. ijin repost ya mas buat tugas^^ disertakan credits nya kok

    BalasHapus
  9. kak, aku mau tanya kak..
    aku sering bingung, kasusnya gini nih kak,
    misalnya aku mau ngelakuin suatu tindakan.
    awalnya sebelum ngelakuin tindakan ini aku ragu, apakah tindakan ku ini salah??
    tapi nanti aku lakuin juga kak.
    setelah aku ngelakuin tindakan tersebut, aku lupa kak, lupa selupa lupanya kalo aku pernah ngelakuin tindakan itu.
    dan ketika aku sudah sadar, sudah inget aku pernah melakukannya, aku malah bingung sendiri dan bertanya tanya sendiri kak 'oh, jadi perbuatan kayak gitu salah yah?' aku sering kayak gitu kak dan berulang ulang. apa ini termasuk mengidap salah satu kelainan atau bagaimana kak? mohon dijawab yah kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tindakan dipicu oleh kontrol emosi terhadap diri. Jadi ketika seseorang akan melakukan sesuatu, secara tidak sadar ia mengalami kontrol emosi terhadap dirinya. Kontrol emosi ini melalui proses pemikiran, perasaan hingga tindakan.
      Ketika proses 'perasaan' itulah yang sering memunculkan keraguan dalam dirinya, apakah hal ini harus dilakukan atau tidak? Apa yah dampaknya terhadap saya nanti? Atau, perasaan saya sudah melakukannya, tapi saya mau coba lagi? Dan sebagainya.
      Proses pertanyaan pada diri itulah yang sering mendatangkan keraguan dalam diri seseorang.
      Solusinya sederhana, Anda harus melatih diri Anda untuk 'Tegas' dalam menentukan sesuatu. Kebiasaan itu terbentuk dari sikap yang sering Anda lakukan. Biasakanlah untuk berpikir sebelum bertindak, tapi jangan terlalu lama. Do something!
      Mengenai hal yang sebenarnya Anda pernah lakukan itu sederhana. Logikanya, ketika seseorang merasa pernah melakukan sesuatu yang pernah ia lakukan, secara psikologis..., Otak merekam setiap proses berpikir dan tindakan dalam hidup manusia, hal-hal seperti itu terjadi karena adanya kemiripan suasana, kejadian dan kondisi yang seakan-akan mirip. Padahal menurut pandangan orang lain hal itu tidak benar-benar terjadi terhadap diri Anda. Mungkin ini yang disebut De Javu.
      Intinya, Anda harus mengatur emosi Anda dalam bertindak. Jangan terlalu sering begadang, belajar atau bekerja terlalu keras, menghadapi masalah sendiri atau menyalahkan diri sendiri. JAUHI TEKANAN terhadap diri Anda.
      Ikutilah naluri Anda, jangan tergantung pada keragu-raguan dalam hati Anda, konsisten dan mendekati diri kepada Tuhan.
      Ini bukan kelainan, tapi perspektif Anda terhadap diri Anda sendiri yang kurang tepat.

      Hapus
  10. mau nanya apa orang yang punya alter ego selalu nyakitin diri mereka sendiri kalo lg diluar kendali ?? terus knp kalo mereka bertukar kepribadian sebagian memorinya hilang ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kalau menyakiti diri secara fisik jarang terjadi, tapi lebih kepada menyalahkan dirinya sendiri atau merasa semua kesalahan yang dibuat adalah kesalahannya.
      Kalau untuk mehilangan memori saya tidak begitu mengerti, tapi menurut pembelajaran yang saya dapat di kampus, perubahan kepribadian itu terjadi karena adanya tekanan atau dorongan dalam diri orang tersebut, Tekanan itu bisa karena Social Pressure. Tekanan yang 'memaksa' orang itu untuk berubah baik secara gaya bicara, proses berpikir dan memahami sesuatu agar lingkungan itu dapat menerimanya. Asumsinya adalah ketika seseorang berpindah katakanlah dari satu kepribadian ke kepribadian lain, berarti ada hal-hal yang ditinggalkan. Misalnya orang itu cukup terbuka bahkan menceritakan masa lalunya, tetapi karena ada tekanan sosial, seakan-akan ia 'melupkan' memori kenangan masa lalunya karena adanya tekanan sosial itu.
      Semoga membantu.

      Hapus
  11. gua depresi.. untung gua nggak lagi sekarang.. tapi boleh nanyak gak.. penyakit psikologis ini dipengaruhi oleh apa sih? apakah faktor gen juga berpengaruh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Faktor Genetik mungkin lebih dikaitkan dengan Tipe Golongan Darah Anda. Karena berbeda tipe golongan darahnya, berbeda kerpibadiannya. Misalkan Tipe golongan darah AB yang cenderung memiliki dua kepribadian.
      Tetapi, sebenarnya lebih besar dipengaruhi oleh Lingkungan dimana Anda tinggal. Mungkin ini jarang diketahui, sebenarnya jangan sampai lingkungan yang membentuk Anda, tapi Andalah yang harus membentuk Lingkungan. Intinya banyak penyebab penyakit psikologis, seperti misalkan Gadget, Film, Musik bahkan Fashion dapat mempengaruhi seseorang. Hal itu memang tidak disadari, tapi berpengaruh terhadap kebiasaan orang itu sendiri.

      Hapus
    2. penyebabnya yaitu mungkin sering di bully , di kucilkan dan menyadari itu hal menyebalkan. sehingga membuatnya depresi.

      Hapus
  12. Kak aku mau tanya, kalau tiba-tiba ada fikiran terus jadi hilang kendali, sampai ada orang bertanya jawabnya ngaco tapi cuma berlangsung beberapa menit. Setelah sadar, ga inget ada yg nanya.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Bro saya mau tanya. Saya itu mulai kehilangan ketertarikan terhadap semuanya bahkan dulunya saya penggila game dan anime sekarang saya sudah mulai kehilangan ketertarikan terhadap hal tersebut dan saya merasa kalau ada yang kurang dalam hidup saya nah itu gangguan psikologis atau tidak? Kalau gangguan psikologis itu namanya apa?

    BalasHapus
  16. Bro saya mau tanya. Saya itu mulai kehilangan ketertarikan terhadap semuanya bahkan dulunya saya penggila game dan anime sekarang saya sudah mulai kehilangan ketertarikan terhadap hal tersebut dan saya merasa kalau ada yang kurang dalam hidup saya nah itu gangguan psikologis atau tidak? Kalau gangguan psikologis itu namanya apa?

    BalasHapus
  17. assalamu'alaikum,,gue adalah penderita OCD (obsesif compulsif) sama fobia sosial..butuh berapa lama untuk sembuh kembali...ok sekian dulu terima kasih

    BalasHapus
  18. Saya punya pikiran buat menyakiti diri sendri.seperti contonya saya melihat cahaya lalu mata saya berkunang2.tapi saya pikir itu menarik dan sudah 6 tahun mata saya selalu berkunang2.tidak hanya itu.banyak hal yg saya lakukan utk membuat mata saya menderita.hasilnya saya tersiksa, susah konsentrasi dan susah untuk berinteraksi karena omongan saya yang ngaco.apa yang harus saya lakukan.

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. kak saya mau tanya, bagaimana menghadapi sikap seseorang yang selalu merasa dirinya benar, susah menerima masukan dari org lain, tidak mau disalahkan ( padahal itu salah ), tidak suka diomongin dengan org lain (baik didepannya maupun dibelakangnya) dan selalu merasa curiga/negatif thingking terhadap org lain ?
    terimakasih..

    BalasHapus
  21. sebagian saya merasa Schizophrenia
    saya hampir tidak mengekspresikan wajah saya, tapi saya hanya malu karena wajah saya jelek, gimana cara ngatasinnya, ya jelas saja klo wajah tidak menarik mau ekspresi kyak apapun percuma :v jadi anti sosial

    BalasHapus
  22. Apakah wajar untuk seseorang selalu berpikir ingin bunuh diri? Walaupun tidak pernah mencoba untuk bunuh diri secara nyata tapi saya sudah melakukannya ratusan kali dalam pikiran saya. saya juga sering merasa sedih tanpa alasan yg jelas, kadang saya merasa sangat sedih dan ingin menangis tpi tidak bisa, kadang saya menangis berlebihan tpi setelah itu akan tertawa seolah semuanya baik2 saja. apa saya mengidap gangguan psikologis?

    BalasHapus
  23. kak,kalau perasaannya tuh kacau,mood nya berubah-ubah dengan cepat,lupa sama beberapa hal yang pernah dilakuin di masa lalu,itu gejala apa ya? tolong dijawab ya,kak.makasih

    BalasHapus
  24. Kalau keseringan menonton vidio porno termasuk katagori ganghuan jiwa yg apa?

    BalasHapus
  25. “jika anda termasuk orang yang suka curhat kepada diri sendiri dan seolah – olah selalu mampu menyelesaikan persoalan pribadi sendirian tanpa merasa butuh orang lain, maka anda termasuk orang berkepribadian ganda.”
    aku orang yang tidak pernah curhat masalahku kepada siapapun, termasuk orang tuaku.karna aku selalu berfikir bisa menyelesaikan sendiri dan "mereka itu hanya ingin tau bukan peduli" apa itu juga termasuk kepribadian ganda ?
    lalu aku orang yang moodnya bener bener cepat berubah, apa itu juga gangguan jiwa ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya itu lebih ke egoaentris dari karakter yang terbentuk

      Hapus
  26. mau nanya, disaat saya diam atau didalam keadaan hening saya sering berhalusinasi. terkadang halusinasi saya sangat berlebihan yang membuat saya berucap sendiri, sedih, dan marah. tp ketika saya sadar saya langsng berhenti. terkadang saya juga memiliki rasa suka menyesal secara berlebihan yang membuat saya sakit kepala dan loyo (tidak bersemangat) kira2 saya termasuk dalam golongan gangguan kejiwaan apa ya? dan apakah itu termasuk gangguan jiwa?

    BalasHapus
  27. Maaf saya mau tanya, saya punya saudara dia tipikel yang cukup tertutup anaknya. pernah beberapa kali menjalin hubungan, yang pertama hubungannya kurang lancar karena orang tua si pria menginginkan pendamping anaknya berhijab. kemudian di hubungan kedua menjalin hubungan beda agama yang pada akhirnya tidak di setujui oleh orang tua anak tersebut. sejak saat itu sikapnya jadi aneh, dia akan mengamuk pada ibunya jika ibunya mengenakan hijab tapi tidak masalah jika orang lain yg mengenakan hijab. pernah saat itu ibunya mengabaikan permintaan dia dan berakibat dia melukai diri sendiri. apakah itu sudah masuk ke dalam katagori depresi karena kurang bisa mengendalikan emosi? perlukah sodara saya untuk di bawa ke psikolog?
    terima kasih

    BalasHapus
  28. kak,tulisannya sangat bermanfaat.
    saya ingin tanya, saya selalu takut bila orang lain marah kepada saya. sehingga saya sering meminta maaf tanpa saya tahu salah saya dimana,saya juga sering menyalahkan diri sendiri pada kesalahan yg orang lain buat,cenderung pesimis,tidak berpikir kalau suati hari saya akan memiliki kehidupan yg bahagia,merasa rendah diri,apakah itu juga suatu gangguan kepribadian?

    BalasHapus
  29. Maaf ka boleh kah saya bertanya, jika seseorang itu merasa bahwa dirinya itu selalu ada yang ngikutin atau mata-matain itu tuh termasuk penyakit apa y? Terus bagaimana cara mengatasinya.Terima kasih

    BalasHapus
  30. Permisi saya mau nanya, istri saya kalau merasa tidak kebenaran di hatinya slalu bersedih hingga berhari hari, contohnya dia beli kulkas tapi sampainya kulkas itu nyampe rumah istri saya merasa kulkas itu tidak cocok atau kebesaran dan dia sampe nangis dan sedih sampai berhari hari dan contoh lainnya misal ada pisang di rumah saya, dan salah satu pisang itu saya kasihkan ke teman kemudian istri saya merasa kehilangan pisang itu padahal saya udah meminta maaf kepada istri saya tpi istri saya sampe menangis dan sedih sampai berhari hari....apakah gejala itu normal ? Dan misal tidak bagaimana cara mengatasinya...tolong kasih solusi...terima kasih banyak...

    BalasHapus
  31. Permisi saya mau nanya, istri saya kalau merasa tidak kebenaran di hatinya slalu bersedih hingga berhari hari, contohnya dia beli kulkas tapi sampainya kulkas itu nyampe rumah istri saya merasa kulkas itu tidak cocok atau kebesaran dan dia sampe nangis dan sedih sampai berhari hari dan contoh lainnya misal ada pisang di rumah saya, dan salah satu pisang itu saya kasihkan ke teman kemudian istri saya merasa kehilangan pisang itu padahal saya udah meminta maaf kepada istri saya tpi istri saya sampe menangis dan sedih sampai berhari hari....apakah gejala itu normal ? Dan misal tidak bagaimana cara mengatasinya...tolong kasih solusi...terima kasih banyak...

    BalasHapus
  32. Jika saya tiba-tiba merasa suasana hati saya berubah cepat jika sedang terteka karena harus mengikuti semua kata orang tua yang saya tidak sanggup untuk melaksanakannya apakah saya penderita alter ego ? Dan setiap saya tertekan , tanpa sadar saya selalu mengucapkan kata 'Mati' . Apakah saya penderita alter ego atau sindrom lain ?

    BalasHapus
  33. Saya mau nanya kog kalo misalkan saya lagi kesel ato sedih terus saya denger lagu malah saya jadi ketawa sendiri padahal gaada yang lucu dan juga lagunya itu ga mendukung saya dengan memori yang membuat itu lucu
    Apakah itu salah satu gangguan psikologis? Mohon dijawab

    BalasHapus
  34. Saya memiliki masa lalu yg tidak mengenakan, penuh kekerasan fisik & mental baik dari ortu, keluarga dan lingkungan sekitar. Saya selalu diam. Tapi tetap bisa menjadi tegas bila ada orang lain membully secara fisik. Kalau mereka membully secara mental tidak mempan trhdp saya. Krna sya sudah kebal sama bully psikis dari luar. Hanya saja saya tidak tahan dgn kekerasan fisik serta tekanan mental dari ortu saya. Itu hal yg sangat mnyakitkan. Karena dlm hati saya mreka adlh ortu kandung saya sendiri saja sprti ini kepda saya. Adik2 saya jga pernah mngalami kekerasan tapi tidak sekejam kpd saya.
    Saya ank prtama dri 4 brsaudara, dan satu2nya ank prempuan.
    Lama2 saya jadi pribadi yg "stay cool", apapun masalah yg terjadi. Tenang, santai, & kesulitan mengekspresikan mimik wajah.
    Kesulitan berperan / berakting menghadapi orang2. Dan cenderung cuek & dingin. Meski begitu saya tergolong berkepribadian ganda. Saya bisa menjadi apa saja yg saya mau. Namun tak melepaskan ciri khas serta karakter saya. Krna itu sangat sulit. Menurut teman saya sesekali saya terlihat seperi lelaki, sesekali trlihat seperti gadis polos biasa. Tak satupun pernah mengatakan saya seorang feminin.
    Saat SMA kls xii, saya mncoba bljar berakting...
    Dan itu cukup berhasil hingga kini.

    Tp saya cenderung frontal dan to the point. Bila sedang mood dan dlm kondisi yg memungkinkan, saya akn terus berusaha mnolong sekeliling saya, bgitupun meski saya sedang tdk mood, kecuali bila kondisi tdk memungkinkan. Saya sering memprediksikan segalanya.

    Sejak berusia skitar 9th saya mulai sering mengalami sakit kepala & migrain. Hingga akhirnya puncaknya saat sma kls xii. Saya didiagnosa terkena cephalgia & schizophrenia.
    Saya selalu merasa bisa dan harus menyelesaikan segalnya sendiri. Hingga kini hal itu tak bisa hilang. Saya mnjlani CT Scan hasilnya normal. Hanya saja ada sdiki pembengkakan di otak.
    Ada banyk obat2 terapi yg diberikan. U/ obat terapi schizophrenia cukup membantu memberikan efek u/ lebih fokus. Sdgkn u/ obat cephalgia hanya berpengaruh selama3 hari. Hari ke 4 obat trsbt sdah tdk ada efeknya. Lalu stelah diganti obtnya dgn obat racikan. Efek sekali minumny malah jad membuat saya merasa mengantuk selama 2 hari. Saya juga sejak sma mnydri ada yg slah dgn tubuh sya. Saya terbiasa dg kekerasn fisk. Bhkan bila cidera, seakan saya merasakan rasa sakit tapi saya bisa dgn mudahnya menahannya. Bila rasa sakit mental, saya hanya cukup dgn membekukan hati saya. Dgn bgitu meski trluka bertubi2 saya ttp bisa ceria dan trsnyum bhkan bersenda gurau seakan tak prnah mnglami masalah berat. Sama seperti ketika terluka fisik lalu kau memberinya es batu rasa sakit akan tersamarkan.

    Saya tak merasa ketakutan sama sekali.
    Dimata teman2 saya, saya adlh org yg kuat, tomboy, punya tenaga sprti lelaki, cuek, pendiam tp bnyk tingkah, polos, kadang ada kadang ngilang, dan hawa keberadaan saya sering kali tak terasa. Jadi sering kali saya ada di sekitar teman2 saya tapi mereka tak menyadarinya.
    Saya punya 1 keunggulan, "Tenang". Saya tak memahami cinta. Tp saya sdikit mengerti kasih sayang setelah bertemu shbat yg baik skali.

    Saya akan sangat kecewa bila ada yg mmbntu saya ketika saya merasa saya bisa mlakukannya sendiri. Biar sesakit apapun sesulit apapun itu.

    Saya juga punya penykit lambung. Dimana tdk hanya kmbuh krna pola makan tp juga krna stress. Saya tipe org analitik. Saya suka diam dan mengamati orang2 ataupun mnjadi stalker mengamati orang2 di medsos tanpa meninggalkan jejak. Hanya mengamati. Stelah itu sya akn mmbuat presepsi pribadi dan rahasia. Selain itu dgn bgtu juga mmbantu saya dlm mengasah kemampuan mmprediksi dan menganalisa sesuatu.
    Saya selalu berkata secara acak. Lalu terkadang memberitau keterkaitannya.
    Tak sedikit yg mengatakan saya ini misterius dan aneh. Meski ramah dan suka bercanda, nyatanya teman2 sya tak ada yg tau sprti apa saya bhkan meski saya telah terbuka pda mrka.
    Menurut anda Apa yg terjadi kpda Saya?
    Saya akan membuat analisa saya sendiri dari berbagai sumber.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  35. tentang pembahasan skizofrenia, ini sumbernya dari buku apa ya kalau boleh tau?

    BalasHapus
  36. kak sya mau nnya,setiap sya keluar dri rmah sya selalu mual,tpi tidk smpai muntah,tpi ktka sya brada d rmah sya baik2 sja,hal ini sngat menggangu sya apalagi sya lgi kuliah ,sya jadi slut utk menampilkan mkalah sya karn sya selalu mual setiap hendak berbicara,apakah itu jga termasuk gangguan psiklogi ,klu iya tlong kak brikan solusinya..... pleaseeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu mungkin karena kita melakukan sesuatu yang didalam keinginan kita sebenarnya. Meras tidak mau/ malas.dsb
      Itu berjalan mungkin sudah lama. Dan otak kita . Menganggap hal yang tidak kita inginkan itu sbg bahaya. Dan berakhir dengan selalu mulas itu.
      Saya dulu juga pernah selama 5 tahun dan sangat mengganggu sekolah saya. Dan semakin lama semakin parah.

      Hapus
  37. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  38. Kak, mau tanya. Ada teman saya. Kalau dia lagi sendiri, dia suka bicara sendiri (bicaranya tdk dgn suara, tp hanya gerakan bibir saja). dia menganggap dalam khayalannya dia punya semacam hubungan khusus dengan orang yg dia suka. dia bicara sendiri seolah dia membuat skenario kehidupan lain sesuai dgn yg dia mau. skenarionya bisa dimulai dari dia dan org yg disukai bertemu, berpacaran bahkan menikah. dia sadar itu tdk mungkin terjadi, tp dia hampir selalu melakukannya.
    apa ini bisa disebut gangguan psikologis? apa namanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok seperti yg saya alami saya berkhayal seakan akan saya sedang berbicara dg orang lain padahal itu hanya khayalan belaka bahkan banyak orang yg mengira saya gila

      Hapus
  39. Kalau aku lain lagi kak . Aku selalu menucapkan kata berulang2 didalam hati . Setiap kata kata yang aku ucap aku tulis dibagian tubuh mana saja seolah olah jari saya adalah sebuah pensil . Saya bisa berakting menjadi siapa saja . Akting sakit bahagia sedih , sampai orang mempercayai saya , saya sombong , popularitas adalah prioritas saya , bahkan saya merasa paling cantik tapi ada kalanya dimana saya merasa terbalik merasa rendah diri merasa manusia tidak berguna dan merasa diri terlalu jelek . Saya takut sempit takut dijunci diruangan kecemasan itu membuat se akan akan aku tak bisa bernafas dan berkeringat hebat . Saya tidak bisa bersosialisasi dengan baik tapi kadang2 saya paling bersosialisasi dengan baik . Saya sering menghayal . Saya meraa diri kaya dan berharga tapi kadang2 saya merasa paling rendah . Saya tidak bisa menahan emosi saya jika saya marah saya menjadi setan . Jika saya merasa baik saya menjadi sangat baik . Saya suka memukul diri saya sendiri dan membenturkannya kedinding . Tapi lingkungan sosial saya tidak mengetahui itu dan mereka melihat saya seperti manusia normal . Orangtua saya mendidik saya dengan kekerasan tapi mereka mencintai saya . Saya bingung dengan hidup saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu kayaknya kelabilan mbak. Saya juga pernah merasakan hal itu diumur 10 sampai 15 tahun.
      Kala saya karena dulu merasa karena belum ada tujuan di masa depan dan saya juga belum yakin cara apa yang harus kita ambil dalam setiap tindakan.

      Hapus
  40. saya ingin bertanya apakah orang yang tidak nyaman berada di keramaian seperti di mall termasuk agorafobia

    BalasHapus
  41. Assalamualaikum,,,
    Thx info nya Mas, dari bacaan d atas, sy sedikit menyimpulkan bhw sy mengidap sosial fobia dan depresi. Sy blm baca semuanya. Sy org yg sgt pendiam, terlalu pasrah, mental yg lemah, banyak hal lagi. Dari kecil sampai skrg sy sdh bekerja, sy sering cemas memikirkan masa depan ku nnti akan bagaimana :)

    BalasHapus
  42. hallo selamat malam kak. jadi gini, beberapa bulan belakangan aku sering mengalami hal aneh, seperti mendengar suara seseorang (yang sudah meninggal), merasakan kehadirannya, bahkan pernah beberapa kali aku melihat orang itu (yang sudah meninggal) berjalan dan tersenyum di depanku, beberapa orang bilang itu hanya khayalanku saja, mereka bilang aku hanya terlalu merindukaan orang itu, tapi aku rasa tidak, aku tak pernah merindukan orang itu, tapi orang itu selalu saja muncul hampir setiap hari, ini membuat aku takut dan jadi parno sendiri, apakah aku gila ?

    BalasHapus
  43. Kak m..saya punya temen biasanya kalo kami lagi kumpul" kami ngobrol",, nah temen saya ini suka tertawa ga jelas padahal yg di obrolin ga lucu ,, setelah tertawa dia diemm aja,,
    Kak apakah yg d alami sama temen saya ini termasuk gangguan psikologi kalo ia ,, termasuk ke dalam psikologi apa??

    BalasHapus
  44. Kak m..saya punya temen biasanya kalo kami lagi kumpul" kami ngobrol",, nah temen saya ini suka tertawa ga jelas padahal yg di obrolin ga lucu ,, setelah tertawa dia diemm aja,,
    Kak apakah yg d alami sama temen saya ini termasuk gangguan psikologi kalo ia ,, termasuk ke dalam psikologi apa??

    BalasHapus
  45. Hello mas DEKHI
    salam kenal aja...
    Nama aku andy usia 35th
    Gini mas aku merasa binggung kenapa setiap aku dengar lagu peterpan (munggin bila nanti) aku merasa kan pusing dan aku gak bisa nahan rasa itu kecuali aku matikan lagu itu...
    Apa kah itu termasuk pobia atau semacam sindrom..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf nyimak mas
      Apa ada trauma dulunya yg berhubungan dengan lagu itu?

      Hapus
  46. Assalamu'alaikum kak, kak aku mau tanya, aku punya saudara jadi dia itu selalu bertingkah aneh, dia suka menatap seseorang terkadang penuh senyuman dan terkadang penuh kebencian atau sinis, dia terkadang lemarah apalagi kepada orang tuanya tapi terkadang juga jahil, setiap kali orang orang melihatnya jarinya selalu bergerak tak mau diam dan kakinya pun terus tak mau diam setiap melakukan sesuatu dia tidak bilang malah langsung seperti tak ada arah, namun bila ditanya terkadang nyambung terkadang dia terdiam hanya senyum atau marah, saya mau tanya dia mengalami gangguan apa yah kak?

    BalasHapus
  47. Kak kenapa ya setiap kali saya melihat kebahagiaan orang lain saya selalu menangis tapi saya tidak tau apa yang terjadi pada diri saya, apakah keadaan yang saya alami merupakan gangguan psikologis? Mohon penjelasannya kak

    BalasHapus
  48. thanks informasinya gan,,, baca juga penyebab sakit jiwa buat tambahan pengetahuan kita semua :)

    BalasHapus
  49. Saya kayanya kena gelaja depresi .. kesulitan tidur karena slalu memikirkan kegagalan yg saya perbuat. Bbrapa kali menangis tiada henti karena teringat seorang teman yg tulus menerima sya apa adanya namun saya kecewakan .. saya merasa kehilangan sekali jd.. sampe temehek2 tiap malm 😢.. badan sampe lelah krna ga bersemngt kerja dan kurangnya tanggung jawab

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayanya itu bukan depresi deh. Mungkin terlalu dibawa perasaan dan rasa bersalah. Saya juga pernah gitu soalnya

      Hapus
  50. Mungkin mimin bs kasih solusi atau tulisan ttg cara pencegahan dan penyembuhan trhdap penyakit kejiwaan tersebut. Trims

    BalasHapus
  51. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  52. Saya kadang suka marah yang ga bisa di kontroll. Kaya orang kerasukan lagi. Saya teriak teriak, marah marah, ngomong juga aneh. Saya tau saya sedang melakukan hal itu, tapi entah kenapa saya tidak bisa menahan diri. Ketawa juga keras banget, terus tiba tiba berubah jadi nangis dan marah lagi. Sebelum setiap kejadian seperti itu biasanya saya emang ada amarah yng dipendam, tiba tiba kepala pusing dulu lalu badan kejang kejang

    BalasHapus
  53. kak, saya sering ngerasa sedih bgtt, kadang marah bgt.. dan marahnya itu tanpa alasan. saya juga sering ngebayangin kalau saya nyiksa atau bahkan bunuh orang. kadang saya suka takut sama diri saya sendiri. karena hal itu terjadi gitu aja. kadang saya lagi bawa motor tiba-tiba hal kyk gitu muncul di benak saya. dan saya suka nangis tiba-tiba.. saya juga sering nyakitin diri saya, pake silet atau cutter, habis itu nangis kejer.. dan saya gak tau kenapa.. kadang juga kepikiran buat bunuh diri..saya takut bgt.. kalau kyk gitu saya kenpa ya kak?? dan apa yg harus saya lakuin??

    BalasHapus
  54. alter ego? schizophrenia? umur saya sekaran 17 th saya masih ga ngerti sama apa yg terjadi dlm diri saya selama ini kak tepatnya saya baru menyadarinya akhir-akhir ini. imajinasi yang berlebihan,melamun, kdg berbicara sendiri seperti curhat dengan seseorang entah, jujur saya seperti membutuhkan org lain yang nyata didepan saya yg bisa mendengarkan saya, tapi melihat kenyataannya saya mengelak semua itu dan berpikir saya bisa melaluinya sendiri, kdg saat down tiba2 aja nangis sedetik kemudian kembali sadar, saya seorang muslim yang jika dlm keadaan seperti itu saya berdzikir lalu merasa tenang. tetapi kemudian saya kembali bertingkah seperti itu lagi. kira2 apa yg terjadi dgn saya yah kak? saya akui masa lalu jelas benar2 sering mengganggu pikiran saya, di tambah beban sehari2, namun saya berimajinasi, bicara sendiri itu masih dalam keadaan sadar. saya hanya melakukan itu saat saya sendirian. sama seperti yang lainnya, terkadang saya sering kali berpikir untuk bunuh diri, hanya sampai di benak saja. selalu melihat rumput tetangga memang lebih hijau, ya saya kurang bersyukur *terkadang*. tetapi kesadaran saya masih sangat terjaga di saat bersamaan dengan perilaku saya itu, saya masih selaluu mengingat Allah SWT. (Tuhan saya) tpi saya tetap tidak berhenti berpikir tentang apa yang saya derita. saya juga g ngerti apa saya insomnia sekarang, sejak umur 13th saya mulai sering begadang krna obsesi saya terhadap UN SMP saat itu. dan saat kemarin UN SMA saya terobsesi lagi untuk belajar terus belajar, saya berumur 16 th saya mulai terbiasa dengan suasana malam, subuh lalu bertemu pagi. saya bisa bertahan tidak tidur selama hampir 29-30 jam, apa ini berpengaruh? . kembali saya bilang kak, saya hanya seperti itu saat sendiri, seperti mau tidur, sedikit mencuri waktu di keramaian jika tidak ada yg memperhatikan. apa yg terjadi dengna diri saya? ini pertama kali bagi saya menceritakan apa yang saya alami, entah karna saya lebih pandai berkata dengan tulisan atau karna saya tidak bisa bersuara. tidak, saya mantan anggota osis yang sehari2nya selalu berbicara di pubic, tapi berbicara yang bukan tentang diri saya. saya harap disini saya bisa temukan solusi untuk saya, sekarang sudah jam 2 pagi, saya kembali begadang selama hampir sebulan atau sudah lebih? hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, mungkin karena kurang tidur juga mempengaruhi kak.. Biasakan hidup aehat dan teratur.. Pola makan dijaga 3x sehari.. Karena bisa menyebabkan asam lambung juga kalau makannya tdk teratur.. Sy pernah konsultasi dengan psikiater kalau asam lambung naik, maka bisa membuat pikiran kita meracau kemana-mana. Tetap jaga hubungan dengan Allah. InshaAllah, akan dikuatkan. Sy juga sekarang 19 tahun, dan sedang mengalami masa pencarian jati diri. Bisa jadi, di masa pencarian jati diri inilah yg membuat kita berfikir ada sesuatu yg salah pada diri kita. Jika sudah tersadar spt itu, maka alangkah lebih baik saat kita bisa mengubah imajinasi2 semu jadi pecut untuk membuat target dlm rangka memperbaiki diri. Tapi jangan sampai target itu menjadi beban ya. Lakukan yg terbaik lalu pasrah sm Allah.. *ini nasehat untuk diri saya juga hehe

      Hapus
    2. Menurut saya, mungkin karena kurang tidur juga mempengaruhi kak.. Biasakan hidup aehat dan teratur.. Pola makan dijaga 3x sehari.. Karena bisa menyebabkan asam lambung juga kalau makannya tdk teratur.. Sy pernah konsultasi dengan psikiater kalau asam lambung naik, maka bisa membuat pikiran kita meracau kemana-mana. Tetap jaga hubungan dengan Allah. InshaAllah, akan dikuatkan. Sy juga sekarang 19 tahun, dan sedang mengalami masa pencarian jati diri. Bisa jadi, di masa pencarian jati diri inilah yg membuat kita berfikir ada sesuatu yg salah pada diri kita. Jika sudah tersadar spt itu, maka alangkah lebih baik saat kita bisa mengubah imajinasi2 semu jadi pecut untuk membuat target dlm rangka memperbaiki diri. Tapi jangan sampai target itu menjadi beban ya. Lakukan yg terbaik lalu pasrah sm Allah.. *ini nasehat untuk diri saya juga hehe

      Hapus
    3. Halo kak.. yang kaka alamin ternyata sama seperti saya, saya sekarang 17 tahun dan apa yang kaka alamin kayaknya bener bener sama sama saya. Dari kaka sekarang apakah udah menemukan jawabannya? Mohon responnya ya ka.. terimakasih:)

      Hapus
  55. Hai, aku gak tau apakah aku mengindap sejenis dari penyakit psikologi. Tapi yang aku tau aku sering cemas dan aku rasa itu sudah sangat berlebihan. Aku cemas pada hal-hal kecil yang sebenarnya solusi nya sangat gampang.kalau udah gini biasanya tanganku akan kaku dan bergetar, jantung berdetak tidak karuan, tanganku juga kadang sampe berkeringat dan karena aku punya riwayat penyakit asam lambung, tiap kali aku cemas asam lambungku akan naik dan kadang sampe perih. Aku juga menjadi lebih sensitif, kira-kira sejak tahun lalu, sedikit kesalahan aku akan sangat marah dan melampiaskan pada semua orang. Aku takut banget sama yang namanya gempa bumi dan stunami. Getaran atau suara kecil aja aku udah terkejut banget dan siap siaga. Biasanya kalau denger kata-kata gempa aja aku sampe gemetaran, mungkin ini trauma. Tapi aku juga cemas pada hal-hal kecil.oh ya, kadang juga aku merasa dadaku sesak banget, kadang pengin nangis tanpa alasan. Aku belum pernah cerita kesiapapun, termasuk orangtuaku, aku gak tau mau ngomong gimana. Belakangan aku sering baca tentang psikologis, penasaran. Aku harap ada yang bisa tolong bantu jawab, ada yang mengalami yang seperti aku alami? Dan apakah itu baik-baik saja?. Oh iya, aku juga mempunyai harapan yang sangat tinggi untuk masa depanku, dibidang apapun itu. Walaupun aku tau mungkin mustahil untuk mencapai itu, tapi aku tetap gak bisa menghilangkan harapan itu dan ini sangat mengganggu dan kadang aku menjadi sangat cemas karena ini. Soal harapan ini dimulai sejak aku kelas 1 sma, sekarang aku semester pertama kuliah.sekian, Mohon bantuannya. ����

    BalasHapus
  56. Slmt siang Mas Dekhi,
    Semalam istri saya (istri ke-2, perbedaan usia saya & istri 18 thn lbih tua saya) tiba2 merasa takut akan ditinggalkan oleh saya, saya sempat bingung menghadapinya. Saya tanya apa alasannya dia merasa takut ditinggalkan ? Dia blng ga tau takut aja. Saya trus mencoba meyakini dia bhw saya tdk akan meninggalkan dia selama dia bisa menjadi istri yg baik. tapi dia tetap merasakan takut. krn bingung akhirnya saya tinggalkan dia keluar dr kmr seolah2 saya akan pergi. 5 mnit kemudian saya masuk lg diam2 ke kmr, dan saya dapati dia sedang nangis sesegukan di lantai kmr. Saya peluk dia dan saya angkat ke tmpat tdur, nangisnya mkin menjadi dan smpe dadanya terasa sesak. Sambil saya usap2 kpalanya saya bisikkan di telinganya kalau saya tdk akan prnah meninggalkan dia selama dia bisa menjadi istri yg baik. Pelan2 tangisnya reda dan akhirnya tertidur.

    Td pagi dia cerita klo tmn sekantornya kmrn curhat sm dia ttg pacarnya, dia blng klo pacar tmnnya itu sprtinya akan meninggalkan tmnnya secara pelan2 krn merasa tdk siap diajak menikah. Disinyalir cwo tmnnya itu sdh mempunyai cwe lg. Setelah mendengar cerita istri akhirnya saya berfikir mungkin dia terlalu larut dng curhat tmnnya itu sehingga dia merasakan seolah2 itu akan terjadi sama dia.

    Yg ingin saya tanyakan apakah ini termasuk dlm kategori phobia ? apa nama phobianya ? Apakah termasuk dlm kategori Athazagoraphobia ? Dan bagaimana cara mengatasinya ? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

    BalasHapus
  57. Kalo aku mau tanya, aku tuh sering banget tiap menit malah. aku tuh ngomong sama seseorang yang sebenarnya gaada. tapi aku ngerasa dia itu ada. dia yang dengerin aku ngomong, Dengerin aku curhat apalah pokoknya cerita. dan aku udh nyaman sama kondisi yg seperti itu. tapi kalo di depan umum aku ga mau atau ga bisa nunjukkin kalo aku lgi ngomong sendiri. wkwkwkwk gimana ya? ya gitu lah pokoknya. itu kira kira kenapa ka? aku gila kah? atau gangguan psikologis juga? padahal aku anak psikologi juga loh

    BalasHapus
  58. Kalo aku mau tanya, aku tuh sering banget tiap menit malah. aku tuh ngomong sama seseorang yang sebenarnya gaada. tapi aku ngerasa dia itu ada. dia yang dengerin aku ngomong, Dengerin aku curhat apalah pokoknya cerita. dan aku udh nyaman sama kondisi yg seperti itu. tapi kalo di depan umum aku ga mau atau ga bisa nunjukkin kalo aku lgi ngomong sendiri. wkwkwkwk gimana ya? ya gitu lah pokoknya. itu kira kira kenapa ka? aku gila kah? atau gangguan psikologis juga? padahal aku anak psikologi juga loh

    BalasHapus
  59. Ak baca diatas kurasa ak mengalami Skizofrenia 😭

    BalasHapus
  60. Saya mau tanya, saya sering melakukan sesuatu tindakan yg saya sudah tau bahwa tindakan itu salah. Awalnya saya ragu tapi saat melakukannya saya seperti merasakan itu sebagai peredam rasa kekesalan saya kebosanan saya terhadap takdir saya menganggap kegiatan itu sebagai pelarian dari emosi tapi setelah melakukan itu saya mulai menyesal bahwa tindakan itu salah . Ketika besoknya Lg saya tetap melakukan itu tapi srt lah melakukannya saya merasa bersalah lagi. Jadi apa ini termasuk gangguan jiwa dok?

    BalasHapus
  61. Jangan main-main dengan depresi. Ada keinginan untuk bunuh diri. Cari psikiater yang baik untuk mengobatinya.


    Yoga untuk Depresi | Latihan Yoga

    BalasHapus
  62. Sering saya ngalamin kalau saya sedang sendiri baik dikamar atau diruangan lain entah itu sedang memainkan ponsel atau hanya sekedar rebahan tiba2 semacam ada dorongan untuk melakukan sesuatu, seperti diri saya sendiri menyuruh saya untuk melakukan sesuatu,, contohnya tiba2 saya harus pegang ujung lemari baju jika belum saya laksanakan seperti ada yg terus memaksa supaya saya melakukannya atau tiba2 saya harus mencubit diri sendiri, jika sedang menyetrika tiba2 seperti ada yg nyuruh untuk mencoba pegang bagian bawah setrika yg jelas2 itu panas, lagi mandi tiba2 ingin sekali mencicipi sabun mandi yg wangi nya fruit dan semua itu pernah saya lakukan, kira2 itu kenapa yaa.. ??? Adakah yg mengalami hal seperti itu??

    BalasHapus
  63. NAGAQQ | AGEN BANDARQ | BANDARQ ONLINE | ADUQ ONLINE | DOMINOQQ TERBAIK

    Yang Merupakan Agen Bandarq, Domino 99, Dan Bandar Poker Online Terpercaya di asia hadir untuk anda semua dengan permainan permainan menarik dan bonus menarik untuk anda semua

    Bonus yang diberikan NagaQQ :
    * Bonus rollingan 0.5%,setiap senin di bagikannya
    * Bonus Refferal 10% + 10%,seumur hidup
    * Bonus Jackpot, yang dapat anda dapatkan dengan mudah
    * Minimal Depo 15.000
    * Minimal WD 20.000

    Memegang Gelar atau title sebagai AGEN BANDARQ Terbaik di masanya

    Games Yang di Hadirkan NagaQQ :
    * Poker Online
    * BandarQ
    * Domino99
    * Bandar Poker
    * Bandar66
    * Sakong
    * Capsa Susun
    * AduQ
    * Perang Bacarrat (New Game)


    Info Lebih lanjut Kunjungi :
    Website : NAGAQQ
    Facebook : Facebook
    WHATSAPP : +855962012702
    Line : Cs_nagaQQ
    TELEGRAM :+855967014811

    BACA JUGA BLOGSPORT KAMI YANG LAIN:
    agen bandarq terbaik
    Winner NagaQQ
    Daftar NagaQQ

    BalasHapus